Kamis, 14 April 2016

PROSES INTERAKSI SOSIAL

PROSES INTERAKSI SOSIAL


A.    PENGERTIAN
Hubungan timbal balik yang dinamis dan saling mempengaruhi yang berlangsung antara indivdu dengan individu, individu dengan kelompok, maupun antar kelompok.

B.     SYARAT IS
  1. Kominikasi
Yaitu proses penyampaian pesan kepada seseorang sehingga pesan dapat diterima dan dipahami. Syarat komunikasi yaitu adanya komunikan dan pesan yang disampaikan.
  1. Kontak social
Yaitu bertemunya dua pihak atau lebih secara fisik, baik tanpa alat Maupin dengan alat.
·         Bentuk-bentuk kontak social :
a.       Kontak social antar individu
b.      Kontak social antar kelompok
c.       Kontak social antara individu dengan kelompok
·         Kontak social berdasarkan tindakan/tanggapan
a.       Kontak social positif yang mengarah pada kerjasama
b.      Kontak social negative yang mengarah pada pertentangan
·         Kontak social berdasarkan sifatnya
a.       Kontak social primer yaitu kontak social yang terjadi secara langsung
b.      Kontak social skunder yaitu kontak social yang dilakukan melalui perantara.
§  Kontak social skunder langsung
Ex : melalui telphon, surat, ponsel
§  Kontak social skunder tidak langsung
Melalui perantara orang lain/pihak ketiga. Ex : titip pesan.

C.    FAKTOR IS
Faktor interaksi social yaitu  IdeSiMESI, artinya :
  1. Identifikasi yaitu kecenderungan untuk berperilaku sama dengan pihak lain yang jadi idolanya.
  2. Simpati yaitu rasa tertarik yang kuat kepada pihak lain. Simpati berkaitan dengan perasaan.
  3. Motivasi yaitu dorongan, rangsngan dan pengaruh yang diberikan kepada seseorang dari orang lain secara rasional dan kritis.
  4. Empathi yaitu perasaan, sikap, dan perilaku seseorang yang larut atau ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.
  5. Sugesti yaitu pengaruh emosional/batin yang kuat dari pihak lain sehingga kita mau mengikuti dan menuruti nya tanpa berfikir secara rasional.terjadi bila phak penerima dilanda emosi.
  6. Imitasi yaitu proses peniruan terhadap orang lain, berkaitan dengan sikap, perilaku dan gaya hidup.

D.    BENTUK IS
  1. Proses  Asosiatif
Yaitu proses social yang mengarah pada persatuan. Adapun bentuk-bentuk proses asosiatif antara lain :
a.      Kerjasama/cooperasi
*      Factor  terjadinya kerjasama
§  Punya tujuan sama
§  Adanya keuntungan pribadi
§  Punya kewajiban yang sama
§  Keinginan untuk mencapai hasil yang lebih besar
§  Punya tujuan untuk menolong orang lain




*      Bentuk-bentuk kerjasama
§  Gotong royong dan tolong menolong
§  Koalisi ; kerjasama antara dua organisasi atau lebih yang punya tujuan sama
§  Bargaining : kerjasama dalam perjanjian mengenai tukar menukar barang atau jasa antar dua organisasi atau lebih
§  Joint Venture : kerjasama dalam pengusahaan suatu proyek.

b.      Akomodasi
Yaitu usaha-usaha untuk meredakan pertentangan.
*      Tujuan akomodasi
§  Dapat mengurangi pertentangan baik antar individu/antar kelompok
§  Dapat mencegah terjadinya ledakan pertikaian untuk sementara waktu
§  Dapat menjalin kerjasama antar kelompok social yang terpisah secara psikologis dan kebudayaan
§  Dapat mengusahakan peleburan antar kelompok social yang terpisah

*      Bentuk akomodasi
§  Kompromi  untuk menyelesaikan pertikaian dengan saling mengurangi tuntutan.
§  Toleransi  
§  Koersiakomodasi yang prosesnya berdasarkan paksaan.
§  Mediasipenyelesaian konflik dengan melibatkan pihak ketiga sebagai penengah/penasihat.
§  Arbitrasi penyelesaian konflik dengan melibatkan pihak ketiga yang dipilih bersama dan punya kedudukan lebih tinggi.
§  Konsiliasiusaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari fihakyang berselisih
§  Adjudikasipenyelesaian masalah melalui jalur pengadilan
§  Stalemate penyelesaian masalah (berhenti) karenamasing-masing punya kekuatan seimbang.

c.       Asimilasi
Yaitu proses social yang ditandai oleh usaha-usaha mengurangi perbedaan antar individu/kelompok dan usaha mempertinggi kesatuan tindakan,sikap dan proses mental dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan bersama.
*      Syarat Asimilasi
§  Ada perbedaan kebudayaan
§  Ada pergaulan secara langsung dan intensif cukup lama
§  Ada budaya dari masing-masing kelompok pada proses asimilasi

*      Bentuk Interaksi Sosial yang mengarah pada proses Asimilasi
§  Interaksi social yang bersifat pendekatan pada pihak lain
§  Interaksi social yang bersifat langsung dan primer
§  Interaksi social yang tidak mengalami pembatasan-pembatasan.
§  Interaksi social yang berfrekuensi tinggi

*      Faktor pendorong Asimilasi
§  Toleransi yang mengarah pada komunikasi
§  Sikap menghargai terhadap budaya lain
§  Sikap terbuka dari penguasa
§  Ada perkawinan campuran (amalgamasi)
§  Ada persamaan unsure-unsur budaya
§  Ada musuh bersama dari luar
§  Keseimbangan kesempatan bidang social ekonomi.

*      Factor penghambat Asimilasi
§  Perbedaan cirri-ciri fisik
§  Kehidupan terisolir
§  Rasa takut terhadap budaya luar


§  Anggapan bahwa budaya lain lebih tinggi
§  Pengetahuan yang kurang terhadap budaya yang dihadapi

  1. Proses Disosiatif
a.      Persaingan (competition)
Yaitu proses social dimana individu/kelompok berusaha mencari keuntunganmelalui bidang-bidang kehidupan yang menjadi pusat perhatian umum, tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan.
*      Bentuk-bentuk persaingan
§  Persaingan ekonomi, karena keterbatasan persediaan disbanding dengan jumlah konsumen
§  Persaingan kebudayaan
§  Persaingan kedudukan dan peranan
§  Persaingan ras

*      Fungsi persaingan
§  Menyalurkan keinginan-keinginan individu ( kelompok yang kompetitif)
§  Sebagai jalan menyalurkan keinginan, kepentingan dan nilai-nilai yang menjadi pusat perhatian
§  Sebagai alat seleksi atas dasar seks dan social
§  Sebagai alat penyaring warga secara fungsional
§  Dapat mendorong seseorang belajar, bekerja dan berjuang lebih keras
§  Dapat membantu usaha-usaha pemilihan sesuatu yang sesuai dengan keinginan public. Ex : pemilihan pemimpin

*      Hasil/akibat persaingan
§  Bias menimbulkan proses social yang bersifat asosiatif maupun disosiatif.
Hal-hal yang mempengaruhi hasil persaingan:
§  Kepribadian seseorang
§  Kemajuan atau adanya orientasi kedepan
§  Solidaritas kelompok
§  Disorganisasi

*      Cirri-ciri persaingan
§  Ada sejumlah orang/kelompok yang sama-sama menginginkan sesuatu yang jumlahnya terbatas.
§  Masing-masing berusaha keras untuk memperoleh sesuatu yang diinginkan secara sportif.
§  Dalam bersaing tidak terjadi benturan fisik dan usaha saling menjatuhkan
§  Persaingan terjadi hampir disemua segi kehidupan.

b.      Kontravensi (controvension)
Yaitu proses social yang berada diantara persaingan dengan konflik. Atu sikap mental yang tersembunyi terhadap orang-orang lain atau terhadap unsure-unsur kebudayaan suatu golongan tertentu.
*      Tanda-tanda kontravensi
§  Gejala ketidakpastian mengenai diri seseorang atau suatu rencana
§  Perasaan tidak suka yang disembunyikan
§  Kebencian atau keragu-raguan terhadap kepribadian seseorang
§  Sikap tersembunyi dapat berubah menjadi kebencian.
*      Bentuk-bentuk  kontravensi
§  Kontravensi umum
Penolakan, keengganan, perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes, gangguan-gangguan, kekerasan dan mengacaukan rencana pihak lain.
§  Kontravensi sederhana
Menyangkal pernyataan orang lain di depan umum, memaki-maki melalui surat-surat selebaran, mencerca, memfitnah,melempar beban, dan pembuktian pada orang lain.



§  Kontravensi intensif
Penghasutan menyebar desas-desus dan mengecewakan pihak lain.
§  Kontravensi rahasia
Mengumumkan rahasia pihak lain dan pengkhianatan.
§  Kontravensi taktis
Mengejutkan lawan, mengganggu atau membingungkan pihak lain. Memaksa pihak lain untuk menyesuaikan diri atau konformitas dengan kekerasan, provokasi, ataupun intimidasi.

*      Tipe-tipe kontravensi
§  Kontravensi Generasi Masyarakat, karena ada perubahan-perubahan.
Ex : sikap ragu si anak terhadap orang tua yang dianggap kolot.
§  Kontravensi Seksual, menyangkut hubungan suami isteri
Ex ; banyak wanita yang ragu dengan kemampuannya untuk melaksanakan peranan sesuai dengan statusnya.
§  Kontravensi Parlementer, adanya hubungan yang tidak transparan dalam lembaga legislative. Ex : perang dingan antar anggota parlemen

c.       Pertikaian (konflik)
Yaitu proses social dimana individu atau kelompok berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai ancaman dan kekerasan.

*    FAKTOR PENYEBAB KONFLIK
·         Perbedaan perasaan dan pendirian antar individu
·         Perbedaan kebudayaan (adapt istiadat)
·         Perbedaan kepentingan
·         Perubahan social yang mengubah nilai-nilai pada masyarakat
·         Adanya rasa benci dan dendam terhadap rivalnya
·         Adanya paksaan dari yang kuat terhadap yang lemah
·         Meletusnya revolusi politik yang menjurus pada perebutan kekuasaan

*    MACAM-MACAM KONFLIK
1.      Konflik pribadi
2.      Konflik rasial
3.      Konflik antar klas sosial
4.      Konflik politik
5.      Konflik yang bersifat internasional
Macam konflik menurut George Simmel
-          Perang sebagai akibat konflik antar kelompok
-          Perang antar suku akibat balas dndam
-          Sengketa yuridis (hukum)
-          Konflik ideology (cita-cita)

*    CIRI-CIRI KONFLIK
·         Terjadi benturan fisik antar pihak yang bertikai
·         Ada upaya-upaya saling menjatuhkan satu sama lain
·         Timbul rasa benci, antipati, dan dendam satu sama lain
·         Usaha melerai lewat cara damai telah gagal
·         Terjadi interaksi social yang tidak harmonis dan saling curiga
·         Terjadi perebutan sesuatu dengan kekerasan

*    DAMPAK / AKIBAT KONFLIK
+    Semakin  bertambah solidaritas in group
+    Berfungsi sebagai alat perubahan social
-          Terjadi perubahan kepribadian
-          Terjadi akomodasi, dominasi, dan takluknya satu pihak tertentu
-          Goyah atau retaknya persatuan kelompok
-          Rusaknya harta benda dan jatuhnya korban manusia



*    MANAJEMEN KONFLIK
-          Ada salah satu pihak yang menang
-          Ada kompromi/perundingan antar pihak yang bertikai
-          Adanya saling maaf atau pemberian maaf dari satu pihak ke pihak lain
-          Pencapaian keadaan "sepakat untuk tidak sepakat". Ex : sepakat untuk pisah/cerai.
-          Rekonsiliasi : mengembalikan suasana persahabatan dan saling mempercayai diantara pihak-pihak yang bertikai.






KETERATURAN SOSIAL


A.    PENGERTIAN
Yaitu suatu keadaan dimana dalam masyarakat terjadi hubungan yang selaras, serasi dan harmonis sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku diantara anggota masyarakat.

B.     DASAR-DASAR KETERATURAN SOSIAL DALAM INTERAKSI
  1. Kebutuhan nyata
Interaksi social dan keteraturan merupakan kebutuhan nyata secara lahir dan batin bagi masyarakat.
  1. Efisiensi
Interaksi sebagai alat untuk mengatur dan mempercepat pergaulan
  1. Keefektifan
Interaksi untuk mencapai tujuan hidup sesuai dengan nilai-nilai social
  1. Penyesuaian diri pada kebenaran
Interaksi mendekatkan pada nilai-nilai yang dialami dan dibenarkan masyarakat.
  1. Penyesuaian diri pada kaidah-kaidah yang berlaku lewat interaksi
  2. Sikap tidak memaksakan kehendak baik pada pribadi atau orang lain.

C.    CIRI-CIRI KETERATURAN SOSIAL
Ciri-ciri masyarakat yang teratur :
  • Proses interaksi social berjalan lancar
  • Tata nilai dan norma yang berlaku ditaati oleh warga masyarakat.
  • Tercipta suasana kebersamaan, kekeluargaan dan kerukunan social
  • Hampir tidak pernah terjadi kesenjangan/konflik antar anggota/antar kelompok dalam masyarakat.

D.    SYARAT-SYARAT KETERATURAN SOSIAL
  1. Adanya integrasi social
  2. Sikap konformitas
Kecenderungan berperilaku sama dengan perilaku kelompoknya yang lebih luas.
  1. Akomodasi
Usaha-usaha untuk menyelesaikan konflik social dengan cara saling pendkatan dan penyesuaian diri.
  1. Asimilasi
Proses pembauran dan penyatuan berbagai kelompok social yang berbeda-beda sehingga terbentuk satu kesatuan yang bulat dan harmonis.
  1. Lembaga Kemasyarakatan
Himpunan norma-norma dari segala tingkatan yang mengatur cara-cara memenuhi kebutuhan pokok manusia dalam kehidupan masyarakat.



E.     UNSUR-UNSUR KETERATURAN SOSIAL
  1. Tertib social
Merupakan kondisi masyarakat yang di dalamnya terjadi hubungan yang selaras antara tindakan anggota masyarakat dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Ciri-ciri tertib sosial :
·         Adanya kerjasama yang berlangsung dalam suasana menyenangkan
·         Adanya sistem nilai dan norma yang jelas
·         Anggota masyarakat mengetahui dan memahami norma dan nilai sosial yang berlaku.

  1. Order
Suatu system norma dan nilai yang diakui dan dipatuhi oleh warga masyarakat. Order akan tercapai bila tertib social dapat dipertahankan keberadaannya.
Ex : peraturan tentang disiplin dan peraturan masa belajar.

  1. Keajegan
Suatu keadaan yang menunjukkan kondisi keteraturan social yang tetap dan berlangsung secara terus menerus. Dapat tercapai apabila order yang ada tetap konsisten dan terpelihara.
Ex : tiap pagi siswa ke sekolah dengan seragam, mengikuti pelajaran atau kegiatan di sekolah.

  1. Pola
Corak hubungan social yang tetap dalam berinteraksi social.
·         Terbentuk cukup lama dan berulang-ulang.
·         Muncul menjadi mode yang tetap untuk dicontoh.

Ex : pola penggunaan waktu / jadwal kegiatan ruti dari pagi - sore

Tidak ada komentar:

Posting Komentar