Selasa, 26 April 2016

KI -KD SOSIOLOGI

3.3   Kompetensi Dasar Sosiologi

KELAS: X
                                 KOMPETENSI INTI
Kompetensi Dasar
1.      Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.1   Memperdalam nilai agama yang dianutnya dan menghormati agama lain
2.      Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara  efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
2.1 Mensyukuri keberadaan diri dan keberagaman sosial sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa
2.2  Merespon secara positif berbagai gejala sosial di lingkungan sekitar
3.      Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang  spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
3.1 Mendeskripsikan fungsi Sosiologi dalam mengkaji berbagai gejala sosial   yang terjadi di masyarakat
3.2 Menerapkan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk memahami hubungan sosial antar individu, antara individu dan kelompok serta   antar kelompok
3.3 Menganalisis berbagai gejala sosial dengan menggunakan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk  memahami hubungan sosial di masyarakat
3.4 Menerapkan metode-metode penelitian sosial untuk memahami berbagai gejala social
4.       Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
4.1 Melakukan kajian, diskusi dan menyimpulkan fungsi Sosiologi dalam memahami berbagai gejala sosial yang terjadi di masyarakat
4.2Melakukan kajian, diskusi, dan menyimpulkan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk memahami hubungan sosial antar individu, antara individu dan kelompok serta antar kelompok
4.3 Melakukan kajian, diskusi dan mengaitkan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk mengenali berbagai gejala sosial dalam memahami hubungan sosial di masyarakat
4.4 Menyusun rancangan, melaksanakan dan menyusun laporan penelitian sederhana serta mengkomunikasikannya dalam bentuk tulisan, lisan dan audio-visual

KELAS: XI


KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.1 Memperdalam nilai agama yang
dianutnya dan menghargai keberagaman agama dengan menjunjung tinggi
keharmonisan.dalam kehidupan
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

2.1 Menumbuhkan kesadaran individu untuk memiliki   tanggungjawab publik dalam ranah perbedaan sosial
2.2  Menunjukkan sikap toleransi dan empati sosial terhadap perbedaan sosial

3. Memahami, menerapkan,  dan menganalisis pengetahuan faktual,konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
3.1  Memahami tinjauan Sosiologi dalam mengkaji pengelompokkan sosial dalam masyarakat
3.2  Mengidentifikasi berbagai permasalahan sosial yang muncul dalam masyarakat
3.3 Memahami penerapan prinsip-prinsip kesetaraan dalam menyikapi keberagaman untuk menciptakan kehidupan harmonis dalam masyarakat
3.4 Menganalisis potensi-potensi terjadinya konflik dan kekerasan dalam kehidupan masyarakat yang beragam serta penyelesaiannya
3.5  Menerapkan metode penelitian sosial berorientasi pada pemecahan masalah berkaitan dengan konflik, kekerasan dan penyelesaiannya.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
4.1 Melakukan kajian, pengamatan dan diskusi tentang pengelompokkan sosial dengan menggunakan tinjauan Sosiologi
4.2 Melakukan kajian, pengamatan dan diskusi mengenai permasalahan sosial yang muncul di masyarakat
4.3 Merumuskan strategi dalam menciptakan kehidupan yang harmonis dalam masyarakat berdasar prinsip-prinsip kesetaraan
4.4 Melakukan kajian, pengamatan dan diskusi tentang konflik dan kekerasan serta upaya penyelesaiannya
4.5 Merancang, melaksanakan dan menyusun laporan penelitian sosial berorientasi pada pemecahan masalah berkaitan dengan konflik, kekerasan dan penyelesaiannya serta mengkomunikasikannya dalam bentuk tulisan, lisan dan audio-visual


KELAS:   XII


KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

1.1 Membuka wawasan terhadap berbagai peradaban dunia untuk memperkuat nilai keagamaan dan mendorong penghormatan terhadap keragaman peradaban.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
2.1   Mengembangkan kemampuan penyesuaian diri terhadap perubahan sosial.
2.2  Menunjukkan rasa empati terhadap ketimpangan sosial di masyarakat sekitar dan mendorong partisipasi dalam mengatasinya.
3.Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya   tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

3.1  Menganalisis perubahan sosial dan akibat yang ditimbulkannya dalam kehidupan masyarakat
3.2  Mendeskripsikan berbagai permasalahan sosial yang disebabkan oleh perubahan sosial di tengah-tengah pengaruh globalisasi
3.3  Menganalisis ketimpangan sosial sebagai akibat dari perubahan sosial di tengah- tengah globalisasi
3.4  Menerapkan strategi pemberdayaan komunitas dengan mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal di tengah-tengah pengaruh globalisasi
3.5  Mengevaluasi aksi pemberdayaan komunitas sebagai bentuk kemandirian dalam menyikapi ketimpangan sosial.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara
efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
4.1 Melakukan kajian, pengamatan dan diskusi dalam perubahan sosial dan akibat yang ditimbulkannya
4.2 Melakukan kajian, pengamatan dan diskusi tentang berbagai permasalahan sosial yang disebabkan oleh perubahan sosial di tengah-tengah pengaruh globalisasi
4.3  Mengolah hasil kajian dan pengamatan tentang ketimpangan sosial sebagai akibat dari perubahan sosial di tengah- tengah globalisasi
4.4  Merancang, melaksanakan dan melaporkan aksi pemberdayaan komunitas dengan mengedepankan nilai- nilai kearifan lokal di tengah-tengah pengaruh globalisasi
4.5 Memaparkan inisiatif, usulan, alternative dan rekomendasi berdasarkan hasil evaluasi aksi pemberdayaan komunitas

Geguritan

Gambaran penguripan

Apes....
Apes tenan nasib iki
Dina iki lagi nandhang apes
Dadio pengalaman kang bisa di emut
Kekarepan tetulung
Aku dadi kepenthung
Uripku dadi gruwung
Niat becik, ala kang katrima

Dunya akhirat ilang sak nalika
Kapribaden mulya ilang ora ana rega
Kanca, kluarga bisa dadi rubedha
Angridu marang lelatining jiwa manungsa
Kanca cerak dadi crah
Kluarga cedak dadi bubrah
Jiwa lan raga dadi ora katata
Jalaran rasa rasaning manungsa

Rasa curiga marang wong liya
Rasa ora seneng marang bebrayan
Rasa kang ora iso dadi tuladha
Tuladhaning  manungsa kang ana dunya 

Kamis, 14 April 2016

PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL

PERILAKU MENYIMPANG(PM)

A.    Pengertian
1.      Soerjono Soekanto
PM : penyimpangan terhadap kaidah-kaidah dan nilai-nilai dalam masyarakat
2.      John J Macionis
PM : pelanggaran terhadap norma masyarakat
3.      James Vander Zaden
PM : perilaku yang oleh sebagian besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan diluar batas toleransi.
4.      Robert M.Z Lawang
PM : semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu system social dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang.
5.      Craig Calhoun, Donald Light, & Suzanne Keller
PM : setiap tindakan yang dianggap menyimpang dari nilai moral dan norma budaya yang diakui oleh sebuah kelompok masyarakat.
6.      Paul B Horton & Chester L Hant
PM : setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.
7.      Bruce C Cohen
PM : setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat.

B.     Teori Penyimpangan
1.      Teori Biologis
a.       Tokoh : Caesare Lombroso ,William Sheldon
b.      Teorinya
PM pada umumnya terjadi pada orang yang berotot dan memiliki tubuh atletis (mesomorph)
Kesimpulannya :………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………….

2.      Teori Labeling
a.       Howard S. Becker
PM dikarenakan orang lain memaknai dan manamai tindakannya sebagai penyimpangan.
b.      Erving Goffman &  Harold Garfinkel
PM terjadi karena stigma.yaitu penanaman yang sangat negative dan mampu mengubah secara radikal konsep diri dan identitas social seseorang, sehingga merasa disisihkan secara sosial.
c.       Edwin M Lemert
PM terjadi karena proses labeling berupa julukan, cap, etiket, dan merk yang ditujukan oleh masyarakat atau lingkungan sosialnya.
Kesimpulannya :…………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
3.      Teori Sosialisasi
a.       Albert Bandura &Richart H Walters
Orang melakukan penyimpangan dengan mengamati dan meniru orang lain yang memiliki PM, terutama orang yang dekat dengannya.
b.      Deborah M Capaldi & Gerald M Peterson
Anak-anak yang agresif umumnya berasal dari keluarga yang orangtuanya terlalu keras atau agresif.
c.       Edwin H Sutherland
Orang yang memiliki PM cenderung memiliki ikatan social dengan orang lain yang memiliki PM, dimana orang tersebut cenderung mengokohkan nilai-nilai dan norma-norma yang menyimpang.
Kesimpulannya:……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

4.      Teori Ketegangan / Strain
a.       Robert K Merton
PM lahir dari kondisi social tertentu.PM akibat dari adanya ketegangan antara apa yang dianggap bernilai dengan cara pencapaiannya terhadap aspirasi yang dianggap sah oleh masyarakat.
Ada 5 kemungkinan sikap seseorang terhadap norma, yaitu :
1.      Konformitas: usaha untuk menyesuaikan diri dengan norma.
2.      Inovasi : sikap kritis dalam menerima dan mencapai tujuan dengan cara yang tidak konvensional (tidak biasa) termasuk yang terlarang dan criminal.
3.      Ritualisme : Sikap menerima cara-cara yang digunakan tetapi menolak tujuannya.
4.      Retreatisme / Pengasingan : sikap menolak baik cara dan tujuan yang ada dalam budaya masyarakat, sehingga mereka berusaha keluar dari keanggotaan kelompok.
5.      Rebellion / Pemberontakan; sikap menolak cara dan tujuan-tujuan yang disahkan dan menggantinya dengan cara yang baru.

5.      Teori Anomie
a.       Emile Durkheim
Anomie adalah suatu situasi tanpa norma dan tanpa arah sehingga tidak tercipta keselarasan antara kenyataan yang diharapkan dan kenyataan yang ada.
Kesimpulannya :………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………….

6.      Teori Konflik
Gejala PM terkait dengan praktik kekuasaan yang tidak adil.(Karl Marx & Richard Quinney)

7.      Teori Disorganisasi Sosial
PM sebagai produk dari perkembanganmasyarakat yang tidak seimbang.

8.      Teori Psikologi
Sigmund Freud :PM terjadi karena id yang berlebihan (tidak terkontrol) muncul bersamaan dengan superego yang tidak aktif,sementara ego yang seharusnya dominant tidak mampu memberikan perimbangan.
Id          : bagian diri yang bersifat tidak sadar, naluriah dan impulsive (mudah terpengaruh oleh gerak hati)
Ego       : bagian dari diri yang bersifat sadar dan rasional (penjaga pintu kepribadian)
Superego: bagian dari diri yang telah menyerap nilai-nilai cultural dan berfungsi sebagai suara hati.

C.     Klasifikasi Perilaku Menyimpang
1.Berdasarkan sifatnya/ dampaknya
a.       Penyimpangan Positif
Yaitu penyimpangan yang terarah pada nilai-nilai social.
b.      Penyimpangan Negatif
Yaitu penyimpangan yang cenderung bertentangan dan melanggar nilai dan norma di masyarakat.
2.Berdasarkan pelakunya
a.       Penyimpangan Individual, yang dilakukan secara individual.
b.      Penyimpangan Kelompok,yang dilakukan secara bersama-sama/berkolompok
c.       Penyimpangan Campuran
3.Berdasarkan Jenisnya
a.       Penyimpangan Primer
Penyimpangan yang bersifat sementara.
b.      Penyimpangan Skunder
Penyimpangan social yang dilakukan secara terus menerus, walaupun sudah diberi sanksi.
4.Berdasarkan bentuknya
a.       Penyalahgunaan Narkotika
b.      Perkelahian Pelajar
c.       Penyimpangan Seksual
-          Perzinaan; hubungan seks diluar nikah.
-          Lesbianisme; hubungan seks oleh sesame wanita
-          Homoseksual; hubungan seks oleh sesama laki-laki
-          Kumpul kebo; hidup sebagai suami istri tanpa nikah
-          Sodomi; hubungan seks melalui anus
-          Onani; pelampiasan hubungan seks dengan benda.
-          Transvestitisme; pemuasan keinginan seks dengan mengenakan pakaian lawan jenis.
-          Paedophilia; pemuasan keinginan/hubungan seks  dengan anak-anak.
d.      Alkoholisme
e.       Kriminalitas/Kejahatan

D.    Faktor Penyebab Perilaku Menyimpang
1.      Adanya sosialisasi yang menyimpang
2.      Adanya anomie
3.      Adanya hubungan differensiasi
4.      Adanya pemberian julukan / label
5.      Sikap mental yang tidak sehat
6.      Dorongan kebutuhan ekonomi
7.      Pelampiasan rasa kecewa
8.      Pengaruh lingkungan dan media massa
9.      Keinginan untuk dipuji / gaya-gayaan

E.     Fungsi Perilaku Menyimpang, menurut Emile Durkheim
1.      Dapat memperkokoh nilai dan norma dalam masyarakat
2.      Tanggapan terhadap PM akan memperjelas batas moral
3.      Tanggapan terhadap PM akan menumbuhkan kasatuan masyarakat
4.      PM mendorong terjadinya perubahan social

F.      Ciri-ciri Perilaku Menyimpang, menurut Paul B.Horton
1.      Penyimpangan harus dapat didefinisikan
2.      Penyimpangan bias diterima bias ditolak
3.      Penyimpangan relative  dan mutlak
4.      Penyimpangan terhadap budaya nyata ataukah budaya ideal
5.      Penyimpangan social bersifat adaptif
6.      Terdapat norma-norma penghindaran dalam penyimpangan

G.    Proses pembentukan PM
1.      sebagai hasil sosialisasi yang tidak sempurna
Faktornya : kesulitan komunikasi,perbedaan tingkaah laku, dan tidak adanya konsep diri.
Adanya perbedaan antara yang diajarkan (nilai dan norma) dengan apa yang dilihat dan dialami dalam kehidupan nyata.
2.      sebagai hasil sosialisasi nilai sub kebudayaan menyimpang

H.    Macam-macam PM, menurut Robert MZ Lawang
1.      PM sebagai kejahatan/criminal
2.      Penyimpangan seksual
3.      Penyimpangan dalam bentuk gaya hidup
4.      Penyimpangan dalam bentuk pemakaian dan konsumsi yang berlebihan










PENGENDALIAN SOSIAL
(CONTROL SOCIAL)


A.    PENGERTIAN
1.      Joseph S Roucek
Segala proses (direncanakan/ tidak)yang bersifat mendidik, mengajak bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai social yang berlaku.
2.      Peter L Berger
PS : berbagai cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan anggotanya yang menyimpang
3.      Bruce C Cohen
PS : cara-cara yang digunakan untuk mendorong seseorang agar berperilaku selaras dengan kehendak-kehendak kelompok/ masyarakat luas.
4.      John J Macionis
PS : berbagai sarana untuk mendorong warga masyarakat agar bersedia mematuhi norma-norma yang berlaku

B.     CIRI-CIRI PENGENDALIAN SOSIAL
·         Suatu cara tertentu terhadap masyarakat
·         Bertujuan untuk keserasian dan stabilitas dalam masyarakat
·         Dapat dilakukan oleh kelompok / individu
·         Dilakukan secara timbale balik walau kadang tidak disadari oleh kedua belah pihak.

C.     SIFAT PENGENDALIAN SOSIAL
1.      Preventif
Yaitu tindakan pengendalian social yang dilakukan sebelum terjadi PM (pencegahan)
2.      Represif
Pengendalian social yang dilakukan setelah terjadi PM, bertujuan untuk mengembalikan keserasian yang pernah terganggu.

D.    CAKUPAN PENGENDALIAN SOSIAL
1.      Pengendalian social oleh individu ke individu
2.      Pengendalian social oleh individu ke kelompok
3.      Pengendalian social oleh kelompok ke individu
4.      Pengendalian social oleh kelompok ke  kelompok

E.     PROSES PENGENDALIAN SOSIAL
1.      Persuasif
Pengendalian social yang dilakukan tanpa adanya kekerasan,atau dengan bujukan dan ajakan.
2.      Koersif
Pengendalian social yang dilakukan dengan kekerasan /paksaan
a. Kompulsi/paksaan
b.Pervasi/pengisian/bimbingan secara berulang-ulang.

F.      FUNGSI PENGENDALIAN SOSIAL
1.      Mempertebal keyakinan masyarakat terhadap nilai dan norma
Penanaman keyakinan melalui :
a.       lembaga pendidikan sekolah dan lembaga keluarga
b.      sugesti social
c.       menonjolkan kelebihan norma dibandingkan norma di masyarakat yang lain
2.      Memberikan imbalan kepada warga yang mentaati norma
3.      Mengembangkan rasa malu
4.      Mengembangkan rasa takut
5.      Menciptakan system hokum


G.    JENIS LEMBAGA/PRANATA PENGENDALIAN SOSIAL
1.      Lembaga Kepolisian
2.      Pengadilan
3.      Lembaga Adat
4.      Pengadilan adapt
5.      Tokoh Masyarakat
6.      Sekolah
7.      Keluarga
8.      Mahasiswa

H.    PELAKSANAAN PENGENDALIAN SOSIAL
1.      Sosialisasi
2.      Tekanan Sosial
3.      Melalui Kekuatan

I.    CARA PENGENDALIAN SOSIAL         
1.      Pengendalian social melalui hukuman fisik
2.      Pengendalian social melalui lembaga pendidikan
Mengarahkan perilaku anak agar sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada.
3.      Pengendalian social melalui ajaran agama
4.     Pengendalian social secara informal
a.       Desas-desus
b.      Pengucilan /Ostrasisme
c.       Celaan
d.      Ejekan/Cemoohan
e.       Teguran
f.       Fraundulens, Ps yang umumnya terjadi pada anak kecil dengan melibatkan pada orang yang “dibelakang/beking”.

g.      Intimidasi